Kamis, 27 Agustus 2020

Ingin Berolahraga Dengan Bersepeda? Kenali Dulu Jenis-Jenis Sepeda Sesuai Kebutuhan Kamu

Bersepeda bukan lagi sebatas hobi tapi sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Bisa dilihat di jalan-jalan atau di sekitar lingkungan kamu, Kawan Rebahan, bersepeda sudah menjadi tren baru untuk saat ini. Bersepeda bisa menjadi alternatif transportasi atau sekadar untuk berolahraga. Dengan adanya tren baru ini, orang-orang kembali menggunakan sepeda lama mereka yang mungkin sudah lama tidak digunakan. Tak sedikit juga dari mereka yang membeli sepeda baru.

Jika kamu, Kawan Rebahan, juga tertarik untuk bersepeda, kamu bisa kembali memakai sepeda lama kamu atau juga bisa membeli sepeda baru. Tetapi sebelum kamu membeli sepeda, kamu harus kenali dulu jenis-jenis sepeda yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan kamu. Supaya lebih efektif penggunaannya dan tidak menyesal karena ternyata sepeda yang kamu beli tidak sesuai dengan kebutuhan kamu.

Yuk kenalan dengan jenis-jenis sepeda berikut ini.

                                   

1. Sepeda Gunung (Mountain Bike/ MTB)

Jenis sepeda ini cocok untuk kamu yang senang menikmati pemandangan alam di pegunungan atau perbukitan sambil berolahraga. Jenis sepeda ini memang didesain untuk medan pegunungan dan perbukitan yang naik turun. Rangka sepeda ini sangat kuat dan permukaan bannya didesain untuk mencengkram  medan ekstrem seperti tanah berkerikil bahkan bebatuan. Bagi kamu, Kawan Rebahan, yang senang menguji adrenalin dengan bersepeda di jalur ekstrem, jenis sepeda ini memang sangat cocok

Sepeda gunung juga memiliki berbagai tipe. Tipe-tipe sepeda ini tergantung dari berbagai hal, seperti medan yang bisa dilalui, suspensi, dan bobot sepeda. Jadi tidak semua sepeda gunung bisa cocok dipakai di medan yang sama. 

Sumber foto: google.com


2. Sepeda Balap

Sepeda balap atau road bike merupakan sepeda yang umumnya dikhususkan untuk balapan. Sepeda ini memiliki bobot yang sangat ringan dibanding jenis sepeda lain. Dengan bobot yang ringan, sepeda balap mampu mencapai kecepatan hingga 60 km/ jam.  Sepeda ini umumnya tidak memiliki suspensi, sehingga hanya cocok di gunakan di jalanan aspal atau jalanan halus. Tapi ada juga tipe dari sepeda ini yang memiliki suspensi dan bisa digunakan di medan kasar berkerikil meski tidak seekstrem  medan yang bisa dilalui sepeda gunung.

Walaupun umumnya dikhususkan untuk balapan, tetapi tidak semua tipe sepeda balap cocok untuk kegiatan tersebut. Ada beberapa tipe untuk sepeda balap. Setiap tipe biasanya dibedakan dari bahan rangka, suspensi, dan medan yang bisa dilalui. Bagi kamu yang ingin berolahraga sambil berakselerasi cepat di atas aspal, sepeda balap sangat cocok untuk kamu.

Sumber foto: google.com


3. Sepeda Hybrid

Seperti namanya, sepeda hybrid merupakan perpaduan antara sepeda gunung dengan sepeda balap. Dengan penggabungan kedua jenis sepeda tersebut, membuat sepeda hybrid ini begitu kuat namun tetap ringan. Sepeda ini nyaman digunakan di medan ringan seperti jalan raya. Meski memiliki rangka besar seperti sepeda gunung, tetapi karena bobotnya yang lebih ringan membuat sepeda ini mampu berberak lebih cepat. Bentuk ban sepeda hybrid yang cenderung bertekstur dan agak lebih besar, membuatnya lebih nyaman mencengkram jalanan kasar dibanding sepeda balap. Satu hal yang menjadi ciri sepeda hybrid adalah handlebar yang dipakai adalah flat-bar seperti yang biasa dipakai sepeda gunung. Sehingga shifter dan rem sangat mirip dengan sepeda gunung.

Bagi kamu yang baru memulai bersepeda dan ingin intensif menggelutinya, maka sepeda ini sangat cocok untuk kamu gunakan. Sepeda hybrid tidak memiliki tipe khusus seperti  sepeda gunung atau sepeda balap. Tipe sepeda hybrid biasanya tergantung dari produsen yang membuatnya.

Sumber foto: google.com


 4. Sepeda BMX

BMX merupakan singkatan dari bicycle moto cross (x). Sesuai dengan namanya, sepeda jenis ini terinspirasi dari moto cross yang populer di California, Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Seperti halnya moto cross yang umumnya digunakan untuk atraksi-atraksi ekstrem, sepeda BMX juga umumnya digunakan untuk balapan dengan mengombinasikan atraksi-atraksi ekstrem. Sepeda ini cenderung berukuran sedang, sepinggang orang dewasa. Meski begitu sepeda BMX dirancang kuat dan ringan, sehingga memang cocok untuk melakukan atraksi ekstrem. Sepeda ini tidak nyaman untuk menempuh jarak yang jauh dan jalanan curam. Sebab sadel/ jok sepeda BMX memang dirancang umumnya untuk digunakan sambil berdiri. Ditambah lagi dengan single gear, sepeda BMX akan sulit untuk mendaki jalan yang curam. Sepeda BMX juga tidak memiliki suspensi, sehingga getaran dari hentakan keras langsung diterima penggunanya.

Tipe sepeda BMX umumnya dibagi menjadi race dan freestyle. Tipe race mengutamakan akselerasi dan kecepatan, sedangkan freestyle mengutamakan stunt, melompat, aksi, dan akrobatik. Bagi kamu yang menyukai tantangan melakukan atraksi-atraksi ekstrem di wilayah perkotaan, sepeda BMX cocok untuk kamu.

Sumber foto: google.com


 5. Sepeda Lipat

Jenis sepeda yang satu ini sangat unik dan efisien karena bisa dibawa ke dalam angkutan umum, serta bisa disimpan di tempat yang jenis sepeda lain tidak bisa melakukannya. Sebab jenis sepeda ini memiliki engsel pada rangkanya sehingga mampu dilipat menjadi lebih ringkas.  Sepeda lipat hanya cocok digunakan di jalan dengan permukaan halus dan rata. Sebab sepeda lipat tidak memiliki suspensi dan dengan adanya engsel membuat kerangka sepeda lipat tidak sekokoh jenis sepeda yang lain. Bahkan jika melewati polisi tidur atau jalan berlubang, disarankan untuk tidak dengan laju yang cepat agar tidak terjadi hentakan keras.

Tipe sepeda lipat dibedakan berdasarkan besarnya ukuran ban, yaitu tipe ukuran standar (16 dan 20 inci), dan tipe ukuran besar (24 inci). Jenis sepeda ini cocok untuk kamu yang ingin bersepeda ringan di jalanan perkotaan, atau pun bersepeda ke kantor (bike to work).

Sumber foto: google.com


 

6. Sepeda Fixie

Sepeda fixie atau fixed gear merupakan sepeda yang memiliki drivetrain (sistem penggerak) tanpa mekanisme freewheel. Sehingga pedal sepeda akan terus berputar mengikuti gerak roda sepeda, atau biasa disebut fix gear. Sepeda fixie umumnya tidak menggunakan derailler (transmisi gigi) sehingga hanya memiliki satu gear saja. Bahkan kebanyakan sepeda fixie tidak memiliki rem tangan. Rem pada fixie menggunakan sistem doltrap, yaitu dengan menahan pedal sehingga fix gear tidak melaju ke depan. Bagi orang yang baru pertama kali menggunakan sepeda jenis ini, memang menggunakan sistem doltrap akan sangat sulit. Sebab tidak seperti rem pada umumnya yang hanya tidak menekan tuas rem dan sepeda akan berhenti, doltrap pada dasarnya adalah memutar arah roda ke belakang. Sehingga bagi pemula, melakukan rem mendadak akan sulit dilakukan dan akan berakibat fatal. Tetapi jika sudah mahir, sepeda ini akan sangat nyaman digunakan khususnya di jalanan halus dan beraspal.

Sepeda ini biasanya menggunakan kerangka sepeda balap atau sepeda hybrid. Sehingga sepeda ini memiliki bobot yang ringan. Akan tetapi tidak disaran untuk menggunakan sepeda ini jalur jalanan kasar atau ekstrem sebab ini memiliki ukuran dan velg yang ramping dan tidak memiliki suspensi. Dengan sistem doltrap, sepeda ini juga akan sulit jika dibawa ke jalur menurun yang terjal. Sepeda jenis ini cocok untuk kamu yang senang berkreasi.

Sumber foto: google.com


0 komentar:

Posting Komentar